SMA/SMK/MA Memiliki Kesempatan Yang Sama Untuk Berprestasi: Raih IP Semester 4.0 Full Stright A

Beberapa orang beranggapan bahwa latar belakang pendidikan di salah satu Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliah (SMA/SMK/MA) mempengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar di perguruan tinggi dalam sistem tertentu. Misalnya, lulusan SMA/MA lebih familiar dengan sistem pembelajaran berbasis akademik ketimbang vokasi, sebaliknya lulusan SMK lebih familiar dengan sistem pembelajaran berbasis vokasi ketimbang akademik. Namun, hal tersebut tidak harus selalu terjadi karena lulusan SMA/SMK/MA memiliki kesempatan yang sama untuk menguasai pemahaman yang telah disampaikan oleh dosen dalam perkuliahan.

Salah satu mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Angkatan 2020 yaitu Muhammad Redho Kristianto yang merupakan alumni SMK Negeri 2 Muara Enim, Sumatera Selatan, membagikan pengalamannya selama menjalani perkuliahan di Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Selama dua bulan pertama berkuliah di ITERA, ia mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Redho mengungkapkan, “dua bulan pertama menjadi mahasiswa baru, saya mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yang telah diberikan karena pada waktu itu saya lebih menyukai sistem pembelajaran vokasi ketimbang akademik."

Dalam mengatasi masalah tersebut, Redho menjelaskan bahwa pentingnya motivasi dan keterbukaan untuk menerima hal-hal baru. “Setelah dipikir-pikir, saya harus membiasakan diri dan siap untuk menerima hal-hal baru. Kemudian saya juga termotivasi dengan pesan yang telah disampaikan oleh dosen wali saya bahwa seeorang engineer di masa depan akan bertanggung jawab atas keselamatan lingkungan hidup dan orang lain,” penjelasan lebih lanjut oleh Redho.

Selama lima semester perkuliahan, pergerakan Indeks Prestasi (IP) Redho menunjukkan kemajuan yang signifikan. Meskipun sempat terjadi penurunan pada Semester 2, IP Redho naik kembali hingga pada Semester 5 Redho Berhasil meraih IP 4.0 dengan nilai stright A semuanya. “Alhamdulillah saya sangat senang dengan pencapaian ini. Akan tetapi, saya tidak boleh berbangga hati dan harus senantiasa rendah diri karena masih banyak yang akan saya lalui kedepannya.” ucap Redho dengan antusias.

Ada tips yang Redho sampaikan agar IP bisa di atas 3.0 yaitu dengan belajar secara berkelompok yang terdiri dari gabungan dari setiap lulusan sekolah menengah (SMA/SMK). “Saya lebih sering belajar secara mandiri dengan menonton ulang video perkuliahan yang saya rekam dan mencocokkannya dengan refrensi yang lain seperti e-book dan video pembelajaran yang ada di Youtube. Selain itu, ketika saya menemukan hal yang sulit, saya tidak malu dan tidak segan-segan untuk mengajak teman belajar bersama,” ucap Redho membagi rahasia sukses belajarnya.

Kemudian ia juga menambahkan, “Dari segi efisiensi waktu, belajar kelompok lebih efisien ketimbang mandiri. Kalau belajar secara mandiri, saya memerlukan waktu lebih dari 3 jam agar benar-benar memahami konsep suatu pelajaran. Sedangkan jika belajar berkelompok, saya bisa lebih cepat dari itu untuk memahami materi.”

Editor Muhammad Reza Kahar Aziz, S.T., M.T., Ph.D.