Teknik elektro, ITERA, EL ITERA
Lampung Selatan, 6 November 2024 – Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera (ITERA) sukses menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk memperkuat sinergi antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan industri masa depan. Acara ini diselenggarakan secara hybrid, menggabungkan pertemuan offline di Kampus ITERA dan online melalui Zoom, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, perwakilan industri, alumni, dan mahasiswa.
FGD ini dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI), Dr. Jabosar Panjaitan, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Program Studi Teknik Elektro, Bapak Gde KM Atmajaya, S.T., M.T. Diskusi berlangsung interaktif dipandu oleh Dr. Duwi Hariyanto, S.Si., dan paparan kurikulum disampaikan oleh Bapak Purwono Prasetyawan, S.T., M.T., yang menguraikan struktur dan arah pembelajaran di Prodi Teknik Elektro.
Perspektif Industri untuk Kurikulum yang Lebih Relevan
Berbagai masukan penting disampaikan oleh para praktisi industri yang hadir. Andree Fajar Pratama, S.T., Instrument and DCS Officer di PT. Muria Sumba Manis, berbagi pandangan tentang peran teknologi instrumentasi dan kontrol dalam industri gula dan agro. Sementara itu, Sohmo Bintang, S.T., dari Pasifik Satelit Nusantara (PSN), menyarankan agar kurikulum lebih memperkuat dasar telekomunikasi, mengingat kebutuhan kompetensi tersebut di sektor telekomunikasi yang terus berkembang.
Selain itu, Dr. Eng. Indarta Kuncoro Aji, M.Si., Direktur Kakiatna Enjiniring, menyoroti pentingnya penguasaan teknologi baterai, sebuah kompetensi yang semakin dibutuhkan di dunia kelistrikan modern. Dari Polytron, Bapak Joegianto, GM Business Development, menggarisbawahi pentingnya pengembangan teknologi chip semikonduktor, memberikan contoh konkret dari universitas lain yang telah berhasil dalam pengembangan teknologi ini.
Kontribusi Dunia Akademik dan Alumni
Dari dunia akademik, Prof. Cuk Supriyadi Ali Nandar dari BRIN mengusulkan pendekatan pembelajaran yang lebih praktis dan aplikatif untuk mahasiswa, agar tidak hanya berfokus pada teori dari buku teks tetapi juga memiliki wawasan praktik industri. Ibu Herlinawati, S.T., M.T., Kaprodi Teknik Elektro Universitas Lampung (Unila), menyampaikan pentingnya diferensiasi kurikulum antara Teknik Elektro ITERA dan Unila untuk menyesuaikan kebutuhan industri masing-masing, dengan berfokus pada harapan stakeholder sebagai acuan utama dalam pengembangan kurikulum.
Sesi FGD ini juga dihadiri oleh alumni ITERA yang kini berkecimpung di industri, yaitu Pak Bernardus Galih Dwi W, Business Development Manager di PT EMITS, yang memberikan masukan dari perspektif lulusan pertama ITERA. Perwakilan Distribusi PLN Lampung, Manager Burhanuddin, turut menyampaikan saran terkait kebutuhan kompetensi di bidang kelistrikan.
Antusiasme Mahasiswa untuk Berkontribusi dalam Riset dan Publikasi
Dari kalangan mahasiswa, Ahmad Akbari (angkatan 2022) dan Kenneth (angkatan 2021) menyampaikan aspirasi untuk mempublikasikan karya mereka di jurnal ilmiah. Hal ini menunjukkan semangat generasi muda ITERA untuk berkontribusi dalam riset dan publikasi ilmiah yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Penutupan dan Harapan ke Depan
Kegiatan FGD ditutup oleh Dr. Ir. Muhammad Amin Sulthoni dari STEI ITB, yang menekankan pentingnya membangun kurikulum yang adaptif terhadap perubahan teknologi dan tuntutan industri. Dengan masukan dari berbagai pihak, Prodi Teknik Elektro ITERA berharap dapat menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja dan mampu memberikan solusi inovatif bagi masyarakat.
Acara ini mencerminkan komitmen ITERA untuk terus mengembangkan kurikulum yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan zaman, sekaligus menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi dengan para stakeholder dalam mencetak generasi insinyur masa depan.