Teknik elektro, ITERA, EL ITERA

Selamat datang di Electrical Engineering Institut Teknologi Sumatera

  • (0721) 8030188
  • el@itera.ac.id

Mengenal Lebih Dekat Khansa Dosen CPNS Sekaligus Alumni Berprestasi Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera

Khansa Salsabila Suhaimi atau yang lebih akrab disapa dengan panggilan Khansa adalah putri pertama dari bapak Suhaimi dan ibu Yuslina. Pada tahun 2016, Khansa resmi menjadi mahasiswi Program Studi (Prodi) sarjana Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera (Itera. Khansa bukanlah mahasiswi dengan background keluarga di bidang teknik, sehingga). Teknik Elektro merupakan sesuatu yang sangat baru, terlepas dari keterkaitannya dengan pelajaran Fisika di bangku sekolah. ‘Kenapa sih memilih Teknik Elektro?’, sebenarnya tidak ada alasan yang visioner. Pada saat itu peminatannya terletak di Fisika murni. Sedangkan orang tua Khansa menginginkan Khansa mengambil terapan, namun belum ada Teknik Fisika di Perguruan Tinggi Negri (PTN) Lampung saat itu. Sehingga diambilah pilihan pertama pada Teknik Elektro Itera, dan diterima. Kalau dilanjutkan pertanyaan mengenai cita-cita karir, tentu saja belum ada. 

Proses belajar tahun pertama di Itera – Tahap Persiapan Bersama (TPB)  – berjalan lancar untuk Mata Kuliah Matematika, Fisika, Kimia (MAFIKI). Akan tetapi, bagi Khansa kesulitannya ada di matakuliah (MK) pengantar prodi, “Pengantar Analisis Rangkaian (PAR)” dan kesan dari ujian pertama adalah mengerikan: Jawabannya full 4 halaman kertas folio, selesai menjawab saat injury time, setelah itu pikiran blank, exhausted. Maka Khansa kembali mempertimbangkan apakah akan mengganti jurusan. Namun keputusan akhir adalah tetap melanjutkannya. Alasannya adalah karena Khansa menyadari bukan tidak mampu tapi merasa berat dan sulit, serta tidak mengenal dunia teknik elektro. Bukan tidak mampu, tapi harus berusaha hingga batas kemampuan, dan dia berfikir that’s level up process. Dengan semangat itulah pembelajaran di kelas dijalani dengan tekun, bergabung dalam tim robotika, menjadi asisten praktikum teknik elektro, menjadi asisten peneliti, serta ikut menjadi pengurus himpunan untuk divisi ilmu keprofesian. Hingga akhirnya di bulan Juli 2020, Khansa berhasil di wisuda dengan predikat Cum Laude dan dianugerahi wisudawan terbaik ke-3. Serta Ia diterima sebagai asisten akademik (calon dosen) yang pada tahun itu baru dibuka untuk yang pertama kalinya.   

Berlanjut Agustus 2020, Khansa resmi menjadi mahasiswi program magister Institut Teknologi Bandung (ITB), KK Kendali dan Sistem Cerdas. Di sanalah pembelajaran baru dimulai, bukan hanya mengenai bertambahnya tingkat pendidikan. Pembelajaran itu juga datang dari teman-teman sesama mahasiswa magister, serta mahasiswa doktor. Mereka yang memiliki tipikal orang lapangan dan mereka yang memiliki tipikal akademisi memiliki pendekatan yang berbeda. Dalam menyelesaikan program magister, Khansa mengambil topik yang merupakan bagian dari proyek yang ditawarkan professor Bambang Riyanto sebagai judul thesisnya, yaitu mengenai kendali trem otonom. Pada pengerjaannya, baik teori, simulasi, implementasi sistem embedded, hingga uji coba pada trem dilakukan, sehingga pengalaman dalam tim proyek, deployment, dan proses uji coba lapangan menjadi pembelajaran yang diperoleh. Hingga April 2023, Khansa di wisuda. Pada akhir perjalanan studi tersebut, ada pembelajaran yang disadari, yaitu lingkungan yang mendukung ke arah positif merupakan rezeki yang luar biasa dari Allah SWT dan perasaan syukur atas tidak menyerahnya diri dalam melalui setiap proses dengan segala kesulitannya akan dirasakan di akhir: mengingat kembali perjalanan sarjana dan magister dimana selalu ada dukungan dari orangtua dan keluarga, sahabat, teman-teman kuliah, keluarga rumah quran salman ITB, tim TA, tim trem, para dosen teknik elektro: pak Dean Corio, pak Ali Mukhtar, ibu Kiki Kananda,  pak Swadexi, pak Denny, prof Bambang Riyanto, pak Arief Syaichu, dan lainnya, hingga tendik dan laboran, serta alm. Prof Ofyar Z. Tamin, yang kala itu mengizinkan Khansa menjadi salah satu calon asmik dan memberi dorongan untuk segera menyelesaikan studi sarjana. 

Masih berlanjut di tahun 2023, yaitu setelah menyelesaikan studi magister, khansa kembali ke Itera untuk mengabdikan diri dan pada bulan Agustus beralih status menjadi dosen PPNPN. Tidak lama berselang dari alih status, dibukalah pendaftaran Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) 2023 pada bulan September. Khansa mengikuti proses seleksi tersebut untuk menjadi dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) di prodi Teknik Elektro Itera. Meskipun pada saat itu dalam masa penyesuaian diri untuk melaksanakan tridarma, menjadi ASN diperlukan sebagai salah satu jalur karir dosen tetap, sehingga kedepannya diharapkan waktu bekerja benar-benar dimaksimalkan untuk menjalankan tridarma. Berkat dukungan dari orangtua, keluarga, teman, dan rekan-rekan kerja, masa-masa tersebut dapat dilalui dengan baik, hingga dinyatakan lolos seleksi CASN 2023 dan resmi menjadi dosen CPNS di tahun 2024. Semoga dengan dimulainya status CPNS dapat membawa keberkahan bagi dunia akademik, khususnya Teknik Elektro Itera, serta diri dan keluarga. 

Mengenal Lebih Dekat Khansa Dosen CPNS Sekaligus Alumni Berprestasi Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera