Teknik elektro, ITERA, EL ITERA

Selamat datang di Electrical Engineering Institut Teknologi Sumatera

  • (0721) 8030188
  • el@itera.ac.id

Energi & Pancasila

Bulan Juni merupakan bulan yang istimewa. Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Kelahiran Pancasila. Tanggal 5 Juni secara internasional diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup. Apa keterkaitan Pancasila dengan lingkungan hidup? Lalu apa hubungan pancasila dalam tindakan, melalui gotong royong menuju indonesia maju?

Masih adakah nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari?
Jawabannya sudah pasti akan menjadi perdebatan antara yang pro dan kontra, tetapi pada kenyataannya pancasila sudah bergeser makna hanya menjadi slogan atau malah hanya sekedar masuk dalam pelajaran disekolah. Perlu kita sadari bahwa saat ini permasalahan kecil di masyarakat saja bisa jadi masalah besar. Saling serang antar warga, jenazah Corona ditolak dimana-mana, agama dijadikan sumber konflik, dan berbagai masalah lainnya.

Nilai-nilai Pancasila seakan hilang dari norma kehidupan masyarakat meskipun dahulu para pendiri bangsa kita sudah bersepakat untuk menjadikannya panduan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada hakikatnya Pancasila sudah merangkum semua dasar-dasar kehidupan kita, dari segi agama, kemanusiaan, persatuan, kemasyarakatan, serta keadilan.

Di masa sekarang kekayaan alam Indonesia yang seharusnya dapat diolah bersama sehingga tercapai keadilan sosial, dikuasai oleh segelintir orang, Kekayaan energi alam pun tak lepas dari genggamannya. Kekayaan energi terbarukan (renewable energy) dipaksa untuk dikesampingkan demi memanfaatkan energi tak terbarukan yang jumlahnya setiap tahun semakin menipis. Idealnya, Saat kebutuhan energi di Indonesia semakin meningkat kita dapat berbondong-bondong berlomba untuk menciptakan energinya sendiri, akan tetapi pada kenyataannya masyarakat masih berbondong-bondong menggunakan energi yang tersedia dengan sumber energi tak terbarukan.

Di masa pandemi Covid-19 pemerintah mengambil kebijakan untuk Ibadah di Rumah, Bekerja di Rumah, dan Belajar di Rumah serta keputusan beberapa daerah untuk mengaktifkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya untuk mengurangi dampak pandemi ini [berita].

Kebijakan tersebut tentunya mengharuskan kita untuk melakukan semuanya di rumah, sebagai akibatnya penggunaan listrik pun meningkat. Kebiasaan yang biasanya diselesaikan dan dikerjakan di kantor semua beralih di rumah. TV selalu terhubung dengan sumber listrik, kipas angin selalu menyala, AC sering hidup dan mati, sampai alat-alat kantor, komputer atau laptop, tak luput kita selalu hubungkan dengan sumber listrik. Sebagian masyarakat pun merasakan kenaikan tagihan listrik, maupun borosnya token listrik, sehingga muncul opini publik bahwa PLN diam-diam menaikkan penggunaan listrik [sumber].

Jika kita korelasikan kebutuhan energi dengan ketersediaan energi Indonesia tentunya semakin kita boros dengan energi listrik, semakin cepat pula, sehingga PLN pun harus berupaya menjaga pasokan listriknya [sumber]. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia perlu upaya untuk membantu negeri ini dengan Gerakan Hemat Energi. Dengan kita menghemat penggunaan energi listrik, maka energi tak terbarukan yang jumlahnya semakin menipis ini dapat terkendali penggunaannya. Selain itu, kita sebagai masyarakat yang mendukung kelestarian lingkungan hidup dapat juga ikut mendukung gerakan tersebut dengan berupaya memanfaatkan sebanyak mungkin energi terbarukan (renewable energy) yang ada disekitar kita.

Tindakan gotong royong menjaga kestabilan energi ini merupakan salah satu upaya kita menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mulai menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga cita-cita besar pendiri bangsa yang termaktub dalam Pancasila dapat tercapai menjadi indonesia maju.

Mari kita tanamkan Pancasila dalam tindakan kita, melalui gotong royong menuju Indonesia Maju.

Selamat hari Pancasila 1 Juni 2020.

By: Ali Muhtar

Energi & Pancasila