Teknik elektro, ITERA, EL ITERA
Salah satu dosen Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Rudi Uswarman, S.T., M.Eng., memperoleh beasiswa S3 di King Abdulaziz University, Jeddah, Arab Saudi. Beliau mendapatkan beasiswa tersebut berawal dari anjuran dari Rektor ITERA yaitu Prof. Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc(Eng)., Ph.D. untuk melanjutkan studi S3. Pada tahun 2018 Bapak Rudi mulai menghubungi beberapa profesor dari berbagai negara diantaranya Jepang, Eropa, Korea, Australia dan Arab Saudi. Kemudian, dari email yang beliau kirim ada dua balasan dari professor di University Technology of Sidney (UTS), Australia, dan King Abdulaziz University (KAU), Arab Saudi. Kemudian beliau mendaftar S3 secara official dan mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) Unconditional dari UTS dan KAU pada tahun 2019. Pada akhirnya diawal tahun 2020 beliau berhasil mendapatkan beasiswa dan melanjutkan studi Doktoral di King Abdulaziz University, Jeddah, Arab Saudi.
King Abdulaziz University merupakan Universitas yang berlokasi di Jeddah, Arab Saudi ini menyediakan beasiswa Sarjana dan Pascasarjana bagi mereka (khusus laki-laki) yang ingin mengambil gelar Sarjana, Master maupun Doktor di KAU. Program beasiswa disediakan melalui KAU Scholarships. Sebuah beasiswa penuh yang menyediakan banyak fasilitas bagi kandidat terpilih. Selain membebaskan dari biaya kuliah, penerima beasiswa juga akan memperoleh uang saku bulanan sebesar SR 900 atau sekitar Rp 3.424.781,72 (Kurs per 10 Juni 2021), tunjangan asisten peneliti sebesar SR 1.000 atau sekitar Rp 3.805.313,02 per bulan, tunjangan persiapan ketika tiba pertama kali sebesar SR 1.800 atau sekitar Rp 6.849.563,45, perawatan kesehatan gratis, asrama gratis, disediakan akomodasi dengan fasilitasnya, tersedia makanan bersubsidi, tunjangan buku per-semester setelah semester 2 sebesar SR 900 atau sekitar Rp 3.424.781,72 serta tunjangan cetak tesis maupun disertasi sebesar SR 3.000 atau sekitar Rp 11.415.939,07 untuk program Master dan SR 4.000 atau sekitar Rp 15.221.252,10 untuk program Doktor. Selain itu disediakan pula tunjangan pengiriman buku SR 2.700 atau sekitar Rp 10.274.345,17 saat lulus, dan yang tak kalah menarik adalah tiket liburan pulang-pergi sekali tiap tahun.
Program yang ditawarkan untuk gelar M.Sc. dan Ph.D. diantaranya adalah Faculty of Science yang terdapat beberapa program studi yaituBiology Science, Statistics, Chemistry, Biochemistry, Mathematics, Physics, Astronomy Science. Kemudian untuk Faculty of Engineering terdapat berbagai program studi yaitu Civil Engineering, Thermal Engineering and Desalination Technology Engineering, Mining Engineering, Electrical and Computer Engineering, Medical Engineering, Chemical and Materials Engineering, Aeronautical Engineering, Production Engineering and Mechanical Systems Design, Industrial Engineering. Untuk Faculty of Meteorology Environment Arid Land Agriculture terdapat empat program studi yaitu Arid Land Agriculture, Environmental Sciences, Meteorology, Hydrology. Untuk Faculty of Marine Science juga terdapat empat program studi yaitu Marine Biology, Marine Physics, Marine Chemistry, Marine Geology. Untuk Faculty of Environmental Design terdapat dua program studi yaitu Urban and Regional Planning, Architecture. Yang terakhir adalah Faculty of Computing & Information Technology terdapat tiga program studi yaitu Computer Science, Information Technology, Information System.
Bapak Rudi menuturkan, rata-rata dosen bidang sains disana merupakan lulusan dari Amerika Serikat, Inggris dan Jepang yang sangat berkompeten dalam bidangnya, kemudian untuk perkuliahan dalam bidang sains bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris, jika dalam bidang agama maka baru menggunakan bahasa Arab. Secara umum perkuliahan sistem pendidikan bidang sains teknologi di Arab Saudi menggunakan sumber dari US yaitu by course dalam artian harus lulus sebanyak sepuluh mata kuliah kemudian ada komperehensif exam kemudian diperbolehkan untuk apply riset. Akan tetapi, dalam jangka waktu panjang tersebut mahasiswa harus sudah mencari supervisor dan presentasi dengan teman-teman yang lainnya untuk berdiskusi mengenai riset.
Rencana riset yang diambil oleh pak Rudi adalah dalam bidang power yang berkaitan dengan control yaitu control untuk hybrid micro grid dengan tujuan bagaimana caranya bisa mengontrol tegangan dan arus dari berbagai sumber energi seperti wine turbin, solar cell, tidal energy dengan stabil. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian, pertama melakukan studi literatur dari berbagai referensi jurnal bereputasi. Selanjutnya, menemukan persamaan matematis dari plant untuk disimulasikan menggunakan metode kendali yang digunakan. Tantangan dalam riset ini adalah harus adanya keterbaruan dan tidak boleh hanya melakukan riset dengan melihat penelitian orang lain, bisa dilakukan dengan cara memodifikasi device atau memodifikasi metode kendalinya yang mana hasilnya harus dapat divalidasi, ujarnya. Di akhir sesi wawancara, Bapak Rudi memberikan saran untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di luar negeri. Yang wajib disiapkan adalah bahasa Inggris dengan nilai International English Language Testing System (IELTS) 6,5 dikarenakan semua beasiswa wajib menyertakan nilai tersebut, maka dari itu sangat berpengaruh untuk meneruskan studi ke luar negeri. Pak Rudi juga menyarankan untuk mendaftar beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) karena cakupan komponen beasiswanya cukup besar. Selain itu juga bisa mendaftar beasiswa Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Monbukagakusho/MEXT) Jepang, German Academic Exchange Service (DAAD), Australia Awards dan lainnya. Saran lain adalah agar calon mahasiswa untuk apply ke lebih dari satu kampus sesuai dengan bidang yang diminati untuk memperbesar peluang diterima studi di luar negeri.
Ditulis oleh Denia Aldi Saputra dan Zukhruf Sidiq, Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Angkatan 2020.
Editor oleh Muhammad Reza Kahar Aziz, S.T., M.T., Ph.D., SMIEEE., Assistant Professor, Electrical Engineering.