Teknik elektro, ITERA, EL ITERA
Kelompok usaha jamur tiram Kepung Seto di Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan mendapatkan dukungan teknologi energi terbarukan melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Melalui program ini, kelompok usaha dibekali mesin berbasis listrik yang didukung oleh sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off-grid untuk menggantikan mesin berbahan bakar minyak (BBM) dalam proses produksi baglog jamur.
Program yang digagas oleh tim dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui program PKM BIMA ini berhasil menghadirkan solusi nyata atas dua masalah pokok yang dihadapi mitra: tingginya biaya produksi akibat penggunaan BBM dan keterbatasan kapasitas daya listrik PLN yang hanya 900 VA. Melalui konversi mesin mixer, dan mesin press menjadi mesin listrik serta instalasi PLTS, proses produksi baglog jamur kini menjadi lebih efisien, hemat biaya, dan ramah lingkungan.
Sistem PLTS yang dipasang terdiri dari 4 modul surya berkapasitas 665 Wp, 2 baterai LiFePO4 48V 100Ah, inverter off-grid 5,5kW, serta perangkat pendukung berupa mounting aluminium, AC Combiner, DC Combiner, dan kabel distribusi. Rangkaian sistem ini dirancang untuk mampu menyuplai energi listrik secara stabil sesuai dengan kebutuhan produksi baglog jamur yang mencapai 600 unit per hari.
Ketua Tim Dosen PKM, Gde KM Atmajaya, S.T., M.T., menyampaikan bahwa penerapan PLTS memberikan manfaat ganda bagi masyarakat. “Dengan adanya sistem PLTS ini, kelompok usaha tidak hanya mendapatkan sumber energi yang ramah lingkungan, tetapi juga mampu menurunkan biaya pokok produksi baglog jamur secara signifikan. Energi surya yang dihasilkan stabil dan mencukupi kebutuhan mesin-mesin listrik, sehingga produktivitas usaha meningkat tanpa khawatir terbebani biaya listrik atau harga BBM yang mahal,” ungkapnya.
Selain instalasi teknologi, tim PKM juga memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada anggota kelompok agar mampu mengoperasikan serta merawat sistem PLTS secara mandiri. Dengan demikian, keberlanjutan program dapat terjaga dalam jangka panjang. Ke depan, program ini diharapkan menjadi model penerapan energi terbarukan dalam mendukung sektor ekonomi kreatif dan ketahanan pangan berbasis potensi lokal.