Teknik elektro, ITERA, EL ITERA
Enam Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro (EL) Insitut Teknologi Sumatera (ITERA) sedang melaksanakan Kerja Praktik (KP) di Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang sebelumnya adalah bagian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). PRMC – LIPI BRIN adalah salah satu pusat penelitian milik pemerintah yang lahir dari hasil pengembangan Lembaga Elektronika Nasional (LEN-LIPI) yang berlokasikan di Jl Sangkuriang, Komplek LIPI, Gedung 20, Bandung, Jawa Barat.
Keenam mahasiswa ini yang diarahkan oleh Bapak Dr. Sabhan Kanata, S.T., M.Eng. untuk KP di BRIN ini dibagi menjadi dua tim. Adapun mahasiswa yang bernama Kresna Aryamukti Hernandi (EL’19), Muhammad Febri Andrian (EL’19), Muhamad Farhan Faturrahman (EL’19) masuk pada tim pertama. Sedangkan tim kedua terdiri dari Bagus Wahyu Prasetyo (EL’18), Iwan Santoso (EL’18), Lucky Widianto (EL’18). Keenam mahasiswa dibimbing oleh Bapak Dr. Hanif Fakhrurroja, S.Si., M.T. dan Bapak Taufik Ibnu Salim S.Si., M.T. di BRIN, kemudian oleh Bapak Muhamad Reza Kahar Aziz, S.T., M.T., Ph.D. di sisi akademia ITERA. Sedangkan koordinator KP adalah Bapak Gde KM Atmajaya, S.T., M.T.
Untuk kegiatan KP ini, mereka diberikan satu proyek untuk membuat alat berbasis internet of things (IoT) bernama "Automatic Meter Reading" dalam dua tim. Namun metode dari alat ini masih dirahasiakan dan akan dirilis pada bulan Agustus 2022. Serta alat ini juga akan dituliskan dalam dua paper conference proceeding dengan afiliasi kolaborasi antaran ITERA dan BRIN. Dua tim tersebut adalah dua subseksi kendali dan IoT.
Untuk bagian kendali dikerjakan oleh Kresna yang bertanggungjawab pada segala sesuatu yang berhubungan dengan software, Farhan yang bertanggungjawab dibagian hardware seperti nyolder, konfigurasi pin, clock dan lainnya. Kemudian, Iwan Santoso bertanggungjawab pada bagian 3D desain dari proyek tersebut. Sedangkan untuk bagian IoT dikerjakan oleh Febri, Bagus Wahyu, dan Lucky Widianto. IoT pada project ini menggunakan teknologi Long Range (LoRa). Perlu diketahui bahwa LoRa itu sendiri merupakan teknologi transmisi jarak jauh untuk perangkat IoT beroperasi pada frekuensi 920 – 923 MHz. “Tapi selama KP yang kita coba, kan karena dia (LoRa) masih baru sama ilmu kita yang masih basic ya mungkin, belum terlalu paham itu jadi masih banyak noise meskipun sudah berhasil terkirim,” Ungkap Febri menjelaskan terkait progres IoT dari project mereka.
Selain mahasiswa ITERA, juga terdapat mahasiswa dari kampus lainnya seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Sebelas Maret (UNS). “Kita tuh di sana digabung sama orang-orang dari ITB, UGM dan kampus lain, terus ngeliat kampus atau kelompok lain bikin drone, bikin penanggulangan sampah jadi kita juga terpicu buat bisa nyelesaiin alat itu,” Ujar Kresna. “Tapi alhamdullilah, pembimbing kita ini namanya pak Hanif. Beliau doktor dari ITB sekaligus peneliti senior di sini. Nah dia udah mulai mandang-mandang anak ITERA gitu, kayak kemarin kami bertiga itu ditawarin untuk Tugas Akhir (TA) disini, UKT dibayarin sama BRIN sama alat-alatnya juga tapi kami kerjain di situ gitu,” Tambah Kresna.
Diakhir wawancara, Farhan mengatakan, “Intinya kalian kalau KP itu jangan bolos-bolos lah terus siapin mental.” “Yang penting selama praktikum di kampus harus pay attention, kalau kalian praktikum cuma bengong dan nungguin hasil kerja kelompok kalian, jangan harap untuk magang di BRIN,” Tambah Kresna memberikan pesan untuk teman-teman yang ingin KP di BRIN.
Penulis oleh Femina, Mahasiswa Teknik Elektro ITERA 2019,
Editor oleh Muhammad Reza Kahar Aziz, S.T., M.T., Ph.D.